Recent Posts

Berbagi Ide dan Gagasan Untuk Menginspirasi Anak Negeri

Senin, 17 Juli 2023

Belajar Menulis Uncle Den

Literasi dan Numerasi

 


Guru jangan berhenti belajar dan terus meningkatkan kompetensi diri. Sejatinya, guru adalah sang pembelajar tanpa henti. Kepala sekolah perlu mendorong dan memotivasi agar guru mengikuti berbagai kegiatan, ya salah satunya kegiatan workshop.


Workshop adalah tempat kerja atau bisa juga disebut Bengkel. Ada juga yang menyebutnya workshop juga diartikan sebagai kegiatan yang didalamnya terdapat sekumpulan orang dengan keahlian tertentu yang mana dapat didefinisikan sebagai Lokakarya.



Hal itulah yang dilakukan oleh Lembaga UPTD SPF SMP Negeri 1 Satu Atap Botolinggo Bondowoso menggelar workshop pada Rabu (5/7/2023) agar kegiatan ini bisa meningkatkan kompetensi guru dan bisa memberikan dampak pada proses pembelajaran di sekolah kami. Diharapkan, kegiatan ini bisa menerapkan strategi dan metode pada semua mata pelajaran.


Instansi UPTD SPF SMP Negeri 1 satu Atap Botolinggo sebagai sekolah kecil terpencil yang berada di dalam sebuah daerah kecil yang huniannya agak begitu sepi.


Workshop Peningkatan Kompetensi Guru SMPN 1 Satu Atap Botolinggo

Sekolah dengan keadaan situasi hunian yang nyaman hening tanpa ada suara-suara sepeda motor mobil yang liar. Jadi untuk diadakan workshop di sini sangatlah nyaman, aman dan tentunya setiap pemaparan materi akan cepat terserap oleh peserta.


Baca juga : Bayar Satu Juta Supaya Mahir Menulis


Narasumber workshop kali ini adalah Pak Muhammad Hairul, MPd. Beliau adalah kepala sekolah dari SMP Negeri 1 Curahdami Bondowoso dan juga guru praktik. Segala pengalaman praktik selama mengajar bisa dijadikan pembelajaran oleh guru-guru di SMP Negeri 1 Satu Atap Botolinggo.


Pak Muhammad Hairul menjelaskan tentang literasi numerasi. Jika mendengar literasi bukan saja terkait dengan guru Bahasa Indonesia, atau mendengar numerasi, bukan saja terkait dengan guru matematika. Semua guru harus mengetahui dan berkolaborasi.


Baca juga : Makna Perpisahan Kelas


Dalam paparannya, Pak M. Khaerul menyampaikan, bagaimana peningkatan kompetensi guru dalam pemilihan metode atau strategi semua pelajaran dalam literasi dan numerasi?


Setiap guru harus bisa memberikan pemahaman kepada siswa terhadap teks atau bacaan, sehingga tidak disalahartikan. Misalnya, ada contoh kalimat, satu botol air keras dituangkan ke cacing lalu cacing mati, tentunya kalau siswa tidak diberikan pemahaman dia akan mengambil tindakan dari pemahamannya sendiri, apabila ia memiliki penyakit cacingan tentunya dia akan mengambil air keras dan diminumnya, wah apa jadinya kalau demikianNah, di sini tugas guru memberikan pemahaman tentang literasi dengan baik dari sebuah teks/bacaan.


Baca juga : Trik Menulis dan Menerbitkan Artikel


Untuk numerasinya, guru diminta untuk berkolaborasi di setiap mata pelajaran. Bisa saja guru Bahasa Indonesia akan memberikan tugas pertanyaan tentang pekerjaan orang tua, tentang jarak ke sekolah tentang berat badan, tentang tinggi badan. Lalu, dibuatlah sebuah grafik, tetapi tidak hanya grafik, bisa diagram venn atau kurva atau yang lainnya.


Banyak contohnya dan bisa dipraktikkan tentang  literasi dan numerasi. apabila hal ini dapat dipraktikkan oleh setiap guru SMP Negeri 1 Satu Atap Botolinggo, maka pemahaman liteasi dan numerasi akan terbangun dengan baik.


Baca juga : Webinar Penulisan Kreatif Bagi Mahasiswa Nusantara


Siswa bisa membaca dalam setiap gambar, simbol, grafik, atau apa saja yang ada di ruang kelas, ruang kepala sekolah, ruang tata usaha yang kesemuanya itu berupa numerasi.


Dalam sesi pertanyaan, seorang guru bernama Ibu Selvi mengajukan pertanyaan tentang menghilangkan rasa malu siswa menjadi percaya diri. Menurut Pak Khaerul, apabila terjadi demikian mari kita apresiasi dulu anak-anak, ajari mereka duduk dengan tenang dan sampaikan apabila siswa MALU kita hilangkan huruf “ L”, terus minta diucapkan bersama-sama kepada siswa satu kelas menjadi MAU, kalau sudah MAU untuk maju ke depan kelas tentunya kita juga akan menambah huruf “ j”, menjadi MAJU.


Akhir dari workshop ini, Pak Khaerul menyampaikan kepada guru untuk setiap semesternya harus membuat produk dalam setiap mata pelajaran yang hubungannya dengan literasi dan numerasi.



Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dibuat ada strategi atau metodenya berbasis produk dan berbasis masalah. Produknya bisa berwujud gambar-gambar, bisa berwujud grafik, kurva, diagram venn atau simbol-simbol yang lain. Bisa juga produk bisa berwujud video. Serta jangan lupa juga RPP yang berdiferensiasi.


Penulis : Sri Rahayu, S.Pd. (Kepala Sekolah SMP Negeri 1 Satu Atap Botolinggo Bondowoso)

Editor : Deni Darmawan

 

Tulisan Opini ini sepenuhnya adalah tanggung jawab penulis, tidak menjadi bagian tanggung jawab redaksi kombisindonesia.com

**)  Rubrik opini di KOMBIS Indonesia terbuka untuk umum. Panjang naskah sekitar 600 atau 700 kata. Sertakan riwayat hidup singkat beserta Foto diri dan nomor telepon yang bisa dihubungi.

**) Naskah dikirim ke alamat e-mail: belajarmenulisid@gmail.com

**) Redaksi berhak tidak menayangkan opini yang dikirim apabila tidak sesuai dengan kaidah dan filosofi Kombis.

**) Bagi penulis yang artikelnya sering diterbitkan akan mendapat merchandise Kombis.




Belajar Menulis Uncle Den

About Belajar Menulis Uncle Den -

Author Description here.. Nulla sagittis convallis. Curabitur consequat. Quisque metus enim, venenatis fermentum, mollis in, porta et, nibh. Duis vulputate elit in elit. Mauris dictum libero id justo.

Subscribe to this Blog via Email :