Ananda Putri seorang novelis
dari sebuah novel yang berjudul A+, gadis berusia 21 tahun asal kota Malang. Kini, ia sedang
berkuliah di salah satu Perguruan Tinggi ternama di Malang yakni
Universitas Brawijaya.
Sinopsis
buku ini, cerita di awali dengan empat remaja yang bersaing secara ketat demi
mendapatkan peringkat satu di SMA Bina Indonesia. Diantara tokoh-tokohnya yaitu :
1.
Re Dirgantara, peringkat pertama di SMA Bina Indonesia.
Bukan murid kutu buku yang kalian bayangkan, karena dia lebih sering ikut
tawuran dari pada ikut belajar di kelas.
2.
Kenan Aditya, peringkat kedua di SMA Bina Indonesia.
Juara olimpiade, mantan ketua OSIS 1 tahun yang lalu, atlate basket, dan tentu
saja mempunyai banyak penggemar wanita.
VBaca juga : Wahyu Pertama Sebagai Literasi Baca-Tulis
3.
Adinda Aletheia, peringkat ketiga di SMA Bina Indonesia.
Sikapnya yang terkenal cukup arogan dan hoby nya yang selalu membuat onar
sampai nyaris dikeluarkan dari sekolah karna kasus kekerasan. Cukup berbeda
bukan dengan namanya yang anggun.
4.
Aurora Calista, peringkat keempat di SMA Bina Indonesia.
Putri tunggal donatur sekolah, pemenang kompetisi balet Asian Grandprix, dan
segala macam gelar lainnya. Sikapnya yang terkenal sok cantik, sok kaya, so
populer, sok berkuasa membuat orang lain merasa terancam jika sudah berbuat
masalah dengan Aurora.
Inti maslahnya adalah , Kalypso Dirgantari alias Kai seorang murid
pindahan dari sekolah sebelah harus berhadapan
dengan empat orang gila. Hal ini gara-gara peringkat try out tiba-tiba tembus ke nomor satu.
Baca juga : Bacalah Dengan Menyebut Nama Tuhanmu
Kelebihan Buku
Novel A+ ini mempunyai kelebihan yang cukup berbeda dari
novel-novel lainnya. Kebanyakan novel remaja lainnya menceritakan kisah Asmara
cintanya dikala SMA, tapi novel A+ ini menceritakan tentang sekumpulan remaja
yang berjuang untuk melawan sistem pararel sekolah.
Kalo kita lihat dari segi alur, dan segi tutur bahasanya
yang disampaikan sudah cukup apik dan sederhana sehingga pembaca bisa lebih
memahami dan bisa ikut serta kedalam alur ceritanya. Konflik kompleks dan
permainan teka-teki yang disediakan membuat pembaca akan merasakan sensasi degdekan,
penasaran, sedih, khawatir dan juga bahagia.
Baca juga : Bayar Satu Juta Supaya Mahir Menulis
Yang paling penting disini adalah bagaimana caranya
penulis memasukkan pengetahuan – pengetahuan dalam narasi dan dialog tanpa
adanya rasa kebosenan di dalam novel tersebut.
Kekurangan Buku
Novel A+ ini juga memliki kekurangannya tersendiri yaitu
font tulisan yang terlalu kecil, terdapat bagian yang tersembunyi, epilog, kode
batang dan bab tambahan yang harus dibaca dengan memindai kode batang yang
telah tersedia di novel A+ ini, sehingga orang-orang yang membaca novel ini
merasa tidak nyaman dan kehilangan kefokusan saat membaca novelnya karena harus
bolak balik memindai
kode batang.
Penulis : Siti Raudlatun Nahdliyah (Mahasiswi Ekonomi Syariah Unpam)
Tulisan Opini ini sepenuhnya adalah tanggung jawab penulis,
tidak menjadi bagian tanggung jawab redaksi kombisindonesia.com
**) Rubrik
opini di KOMBIS Indonesia terbuka
untuk umum. Panjang naskah sekitar 600 atau 700 kata. Sertakan riwayat hidup
singkat beserta Foto diri dan nomor telepon yang bisa dihubungi.
**) Naskah
dikirim ke alamat e-mail: belajarmenulisid@gmail.com
**) Redaksi
berhak tidak menayangkan opini yang dikirim apabila tidak sesuai dengan kaidah
dan filosofi Kombis.
**) Bagi
penulis yang artikelnya sering diterbitkan akan mendapat merchandise Kombis.