Recent Posts

Berbagi Ide dan Gagasan Untuk Menginspirasi Anak Negeri

Rabu, 12 April 2023

Belajar Menulis Uncle Den

Wahyu Pertama Sebagai Literasi Dasar Baca-Tulis

 

Deni Darmawan bersama para guru dan santri Ponpes Modern Tunas Insan Mulia (dokpri)

Oleh : Deni Darmawan


Dalam rangka meningkatkan literasi di kalangan santri, Deni Darmawan menggelar kegiatan Spirit Literasi Santri di Bulan Ramadhan 2023 di beberapa Pondok Pesantren. Salah satu yang dikunjungi adalah Pondok Pesantren Modern Tunas Insan Mulia Jalan Cinangka Raya, Raya Parung Ciputat Gg. Jambu No.80, RT.02/RW.5, Kedaung, Kec. Sawangan, Kota Depok, pada Senin (3/4/2023).


Dalam sambutanya, Ketua Ponpes Modern Tunas Insan Mulia, Ust. Drs. Marselih Irawan menyampaikan terima kasih atas kehadiran narasumber untuk mengisi Pesantren Kilat (Sanlat) tahun ini. “Semoga apa yang disampaikan narasumber menjadi ilmu yang bermanfaat untuk para santri sekalian. Wahyu pertama menjadi spirit agar umat Islam semakin cerdas dan maju,” ujar Marselih.





Dalam pemaparannya, Deni menjelaskan proses turunnya Alquran di bulan Ramadhan dari Lauhul Mahfud ke langit dunia secara sekaligus. “Turunya Alquran pada Lailatul Qadar secara sekaligus dari Lauhul Mahfud ke langit dunia. Kemudian diturunkan secara berangsur-angsur selama 23 tahun. Ayat pertama yang turun pada bulan Ramadhan adalah surat Al-Alaq ayat 1 sampai 5. Ayat ini menjadi spirit literasi dasar yaitu baca-tulis. Ayat ini juga sebagai spirit membangun peradaban,” ujar Deni yang menulis buku Kejaiban Ramadhan.


baca juga Masjid Al-Musyawarah Pondok Indah Gelar Pelatihan Khatib di Era Digital


Sayangnya, budaya membaca dan menulis belum populer di negeri mayoritas muslim ini. Hasil survei Programme for International Student Assesment (PISA) tahun 2018 yang diterbitkan pada bulan Maret 2019 Indonesia peringkat 64 dari 72 negara.


Begitu juga hasil survei dari The World Most Literate Nation Study pada tahun 2016 oleh Central Connecticut State University di Amerika, bahwa tingkat literasi anak Indonesia peringkat ke-60 dari 61 negara.


Dari seribu anak Indonesia yang menghabiskan membaca buku hanya 1 dalam setahun. Jauh dibandingkan dengan negara Jepang, Jerman, Inggris, korea yang selesai membaca15-20 buku,” ungkap Deni yang baru saja merilis buku Agar Ramadhan Tidak Sia-sia.


Deni Darmawan saat memberikan materi spirit literasi (dokpri)


Begitu banyak pelajaran dan hikmah yang bisa diambil dari surat Al-Alaq ayat 1 sampai 5. “Ayat ini menjadi dasar literasi baca-tulis. Perintah membaca adalah perintah titah Tuhan untuk mencerdaskan umat manusia. Simbol pena pada ayat ke-empat adalah alat untuk menyebarkan ilmu pengetahuan. Membaca dan menulis seperti dua sisi mata uang yang tidak terpisahkan. Membaca dan menulis adalah titah Tuhan,” ujar Deni yang juga pembimbing mahasiswa menulis di prodi Administrasi Perkantoran dan Ekonomi Syariah Unpam.


Dari wahyu pertama ini, umat Islam mengalami kemajuan yang pesat dalam bidang ilmu pengetahuan. Wahyu ini semacam dorongan untuk melejitkan potensi yang dimiliki manusia. Proses belajar-mengajar umat Islam pun amat meningkat. Nabi SAW pertama kali mengajarkan sahabat di rumah Al-Arqom secara sembunyi-sembunyi.


Baca juga Spirit Literasi di Bulan Ramadhan


Kemudian, para sahabat yang sudah mapan keilmuannya akan dikirim oleh Nabi SAW menjadi duta Islam yang mengajar dan membimbing orang-orang yang ingin mengenal Islam. Salah satu sahabat yang diutus mengajarkan Islam yaitu Mushab bin Umair.




Dorongan wahyu pertama menjadi literasi dasar baca-tulis. “Ada beberapa ayat yang menjelaskan tentang literasi selain surat Al-Alaq ayat 1 sampai 5. Di dalam surat Alqalam ayat 1. Allah bersumpah demi pena, sebuah alat untuk menjelaskan dan menulis semua ilmu pengetahuan. Menulis tentang ilmu pengetahuan, agar bermanfaat untuk orang banyak,” ujar Deni yang buku Menulis itu Gampang.


Baca juga Deni Ajak Praktik Menulis Reportase Untuk Dosen dan Mahasiswa Ekonomi Syariah Unpam


Ilmu Allah amat luas. Jika lautan dijadikan tintanya dan pohon dijadikan pena, maka tidak akan habis menuliskan ilmu Allah itu. Di dalam surat Luqman dan suat Al-Kahfi 27 ayat 109, Allah memberikan perumpamaan. Tinta dan pena sebagai simbol untuk menuliskan ilmu dan kalimat Allah yang tidak akan pernah habis.



Begitu juga surat Al-Baqarah ayat 282 yang panjang. Dalam kegiatan muamalah atau apapun kita harus menuliskan dengan baik dan benar. Menulis menjadi bukti dan rekam jejak bahwa setiap kegiatan yang pernah kita lakukan akan menjadi hal yang bermanfaat dan inspirasi orang banyak.


“Kejernihan hati para ulama dalam memahami ayat-ayat terkait literasi menjadi dorongan yang kuat untuk terus produktif menghasilkan berbagai macam karya. Sebut saja Imam Ibnu Jarir Ath-Thabari. Sejak kecil sudah produktif menulis. Pengetahuan tentang tafsir Alquran, hadits, sejarah sangat luar biasa. Semua pengetahuan yang ia miliki ditulis hingga ratusan kitab.




Begitu banyak para ulama ketika memahami ayat-ayat yang berkaitan literasi langsung moncer menulis. “Membaca dan menulis menjadi hal yang mengasyikan dan kebahagiaan. Walaupun jasad mereka mati terkubur, tapi ide dan gagasannya yang dituangkan dalam kitab atau buku yang hari ini terus hidup dari masa ke masa,” tutup Deni ketika di depan santri Ponpes Modern Tunas Insan Mulia.


Diakhir acara, para santri praktik menulis Deni memberikan buku Kreativitas Menulis Kaum Rebahan kepada para guru. Semoga kegiatan pojok literasi santri menjadi program dalam setiap ponpes. 


Bersama guru Ponpes Tunas Insan Mulia (dokpri)












Belajar Menulis Uncle Den

About Belajar Menulis Uncle Den -

Author Description here.. Nulla sagittis convallis. Curabitur consequat. Quisque metus enim, venenatis fermentum, mollis in, porta et, nibh. Duis vulputate elit in elit. Mauris dictum libero id justo.

Subscribe to this Blog via Email :