coffee.jpg (709×408) (tintahijau.com) |
Pelatihan Menulis di bulan Ramadhan digelar Kamis (30
Maret dan 6 April 2023). Kegiatan ini diprakarsai oleh Lembaga
Kajian Keagamaan Universitas
Pamulang (LKK-Unpam). Pelatihan menulis dilakukan selama dua hari.
Pelatihan digelar di masjid Darul Ulum Witana kampus 3
Universitas Pamulang. Kegiatan ini sebagai upaya agar mahasiswa lebih terampil
menulis.
Narasumber kegiatan ini adalah Deni Darmawan, dosen
Unpam dan penulis puluhan artikel reportase, artikel opini dan juga buku. Kegiatan
ini terbuka untuk seluruh mahasiswa dari berbagai prodi yang ingin memperdalam
dunia penulisan.
Dalam
pemaparannya, Deni menyampaikan pentingnya membaca sebelum menulis. Jika kita mau
menjadi penulis andal harus doyan membaca.
foto-1-6434332808a8b555ed737ac3.jpg (740×472) (kompasiana.com) |
Baca juga Untuk Meningkatkan Kemampuan Menulis Mahasiswa, LKK-Unpam Gelar Pelatihan Menulis di Bulan Ramadan.
Di
dalam surat Al-Alaq
ayat 1 sampai 5
adalah perintah membaca dan
menulis. Membaca dulu baru menulis. Kenapa harus membaca? iqro bismirabbika ladzii kholak’
yaitu bacalah dengan menyebut Tuhanmu. Membaca adalah titah Tuhan.
Dalam ayat tersebut, bukan
hanya membaca secara tekstual
tapi juga kontekstual. Tapi untuk mengajarkan dan menyebarkan ilmu
pengetahuan dari hasil membaca kemudian kita tuliskan. “Alladziina ‘allama
bil qolam” yang mengajarkan manusia melalui perantara qalam/pena.
Membaca dan menulis (iqro dan qalam) menjadi literasi
dasar. Keduanya adalah perintah agama
untuk memperoleh ilmu pengetahuan dan menyebarkannya dengan tulisan kepada
masyarakat luas.
Menulis Reportase
Deni menjelaskan beragam tulisan, diantaranya adalah teknis
menulis reportase dan opini. Keduanya adalah tulisan populer di media massa.
Reportase asal kata dari report yaitu laporan. Namun, laporan
yang disajikan di media massa tentu berbeda dengan laporan kegiatan yang ada di
organisasi. Laporan atau reportase di media massa mempunyai struktur dan
karakteristik yang berbeda.
Struktur artikel reportase yaitu judul, lead, badan
berita dan penutup. Judul jangan terlalu panjang, usahakan singkat, padat dan
menarik. Sedangkan lead pada reportase di paragraf pertama dan kedua memenuhi
unsur 5W (who, what, when, where dan why) + 1H (how).
silahkan baca juga Jurnalis Milenial di Era Digital
Badan berita berupa uraian yang berisi rincian dan 5W +
1H tersebut. Tapi lebih banyak unsur why dan how-nya. Sedangkan
penutup memuat berita yang tidak terlalu penting.
Penulisan reportase juga disertai foto. Foto harus
sesuai dengan sudut pandang yang disampaikan (angel). Foto sebagai
penguat narasi yang sudah dipaparkan.
Penulisan reportase juga harus ringkas dan padat. Berita
disajikan dengan mudah dan menggunakan kalimat yang efektif. Jangan
bertele-tele, muter-muter gak jelas. Bahasa jurnalistik itu mudah dipahami oleh
semua kalangan.
Di era gital ini sangat memudahkan menulis berita.
Asal tahu teknik menulis berita dan menyajikannya dengan baik. Manfaatkan era
ini untuk menulis berita kegiatan agar masyarakat luas tahu. Semua itu akan
menjadi rekam jejak digital yang positif untuk kita.
Menulis Opini
Artikel opini itu adalah pendapat dan pemikiran
penulis. Ide dan gagasan penulis disampaikan melalui tulisan dan dikirim ke rubrik
artikel opini di media massa. Artikel opini murni dari pendapat dan pemikiran
penulis.
Struktur artikel opini mempunyai karakter yang berbeda.
Strukturnya yaitu judul, lead, badan berita dan penutup. Judul harus menarik
agar redaktur memilih artikel anda. Judul pendek, singkat dan padat. Isu yang
dipilih adalah hal yang relevan saat ini.
Lead artikel opini ada di paragraf pertama dan kedua. Berupa
ide dan gagasan penulis yang berbeda dan bernilai kebaruan (novelty). Ada ide
dan gagasan yang menarik perhatian redaktur, sehingga ketika membaca lead,
ingin membaca keseluruhannya. Lead menjadi kunci agar pembaca bisa menentukkan
selanjutnya, apakah artikel ini dilanjutkan membaca atau tidak.
Baca juga Gebrakan Menulis Artikel Populer
Badan artikel berisi tentang uraian ide dan gagasan
penulis yang sudah dikemukkan oleh penulis di awal peragraf. Analisa dan pandangan
penulis terhadap ide dan gagasannya dianalisa dan dipaparkan oleh penulis untuk
menyakinkan pembaca. Boleh diberikan cantumkan referensi, namun cukup 2 saja.
Hal itu untuk menguatkan analisa dan argumen penulis serta
menjaga kemurnian keaslian pendapat dan pemikiran penulis. Jika kebanyakan referensi
sudah tidak murni lagi pendapat dan pemikiran penulis. Data-data yang valid
juga boleh dimasukkan untuk menguatkan pendapat dan analisa kita.
Penutup artikel opini bisa berupa kesimpulan, saran,
motivasi dan harapan-harapan penulis. Boleh juga dimengutip kata-kata tokoh ternama
untuk menguatkan pendapat kita.
2 $type={blogger}
Write $type={blogger}https://www.klikpendidikan.id/news/3588444582/pasca-bebas-dari-lapas-suka-miskin-anas-urbaningrum-langsung-mudik-lebaran-di-kampung-halaman-di-pasuruan
ReplyMantap pa dosen
Reply