Recent Posts

Berbagi Ide dan Gagasan Untuk Menginspirasi Anak Negeri

Selasa, 24 Agustus 2021

Belajar Menulis Uncle Den

Tips Promosi Buku Agar “Meledak” di Pasaran

 



Oleh : Deni Darmawan 

“Banyak jalan menuju Roma”. Pepatah ini sering kali kita dengar. Berbagai cara dan  trik bisa kita lakukan untuk bisa sampai ke tujuan. Begitu juga dengan strategi promosi buku, begitu banyak cara yang bisa kita lakukan agar hasil karya buku kita laku terjual. 

Mempromosikan buku tidak semudah membalikkan kedua tangan, semua butuh proses dan tentu kendala yang dihadapi. Itulah perjuangannya dan kepuasaan tersendiri untuk penulis. Ketika kita mampu mempromosikan buku kita dari satu tempat ke tempat lain, dari satu pintu ke pintu yang lain, dari satu media ke media yang lain mempunyai tantangan tersendiri. Setiap proses tentu akan menemui kendala, jadi tidak hanya satu cara atau strategi yang dipakai untuk mempromosikan buku, tapi berbagai cara dan strategi.

Bersama Akbar Zainudin, penulis buku Man Jadda Wajada, memberikan tips strategi mempromosikan buku. Sudah 15 buku yang ditorehkannya dari tahun 2010 sampai sekarang. Akbar berbagi kepada grup belajar menulis PGRI pada Senin (23/8/2021). Akabar menjelaskan bagaimana strategi jitu agar buku kita meledak laku di pasaran dan pembaca memperoleh kemanfaatan.

Dalam strategi pemasaran, pada umumnya kita akan mengenal empat hal, atau disebut 4P, yaitu Product (Strategi Produk), Price (Strategi Harga), Place of Distribution (Distribusi), dan Promotion (Promosi). Namun, sebelum kita melakukan 4P tersebut, ada baiknya kita sebelum menulis kita sudah menentukkan target audiens atau pembaca kita siapa. Karena ada perbedaan, antara strategi anak dengan remaja, begitu juga dengan orang tua.

Strategi Harga

Dalam strategi harga ada dua, yaitu pertama, harga buku yang dijual secara umum dan kedua adalah buku dijual dengan premium. Disebut premium, karena harga buku lebih mahal dengan harga buku biasa. Mempunyai nilai tambah dibandingkan dengan buku-buku yang lain. Mulai dari hard cover, ditambah bonus-bonus seperti voucher seminar, workshop, pelatihan dan hal-hal tambahan lainnya. Hal inilah yang membuat buku premium menjadi mahal.

Strategi Distribusi

Stategi distribusi dibagi menjadi dua, distribusi tradisional dan non tradisional. Strategi distribusi tradisional melalui toko-toko buku, baik toko-toko buku jaringan nasional maupun toko buku lokal. Cara ini yang sering kita lakukan untuk memperluas jaringan buku kita agar bisa dijual disemua toko. Sedangkan strategi distribusi non tradisional yaitu melalui multilevel marketing (MLM), melalui penjualan langsung, melalui marketplaza/e-commerce seperti  Buka Lapak, Tokopedia, Shopee, Lazada dan toko online lainnya.

Strategi Promosi

Strategi promosi bisa dilakukan oleh penerbit dan penulis.Ada beberapa hal strategi promosi yang bisa kita lakukan. Pertama, launching buku. Kegiatan meluncurkan buku bisa kita lakukan di tempat-tempat stategis seperti sekolah, aula, balai desa, hotel, kampus, dan tempat mana saja yang memungkin kita luncurkan buku kita. Peluncuran buku bisa dilakukan oleh penerbit dan penulis. Pembiayaan peluncuran buku bisa dari penerbit maupun penulis. Perlu juga kita yakinkan ke penerbit, bahwa buku kita akan laku ketika diluncurkan.

Disetiap buku Gramedia, biasanya akan disediakan tempat launching buku, jadi penulis bisa memanfaatkan tempat itu untuk mempromosikan acaranya agar pengunjung bisa datang yang digelar di toko Gramedia.

Kedua, bedah buku. Membedah buku bisa kita lakukan dengan cara online maupun offline. Jika diselenggarakan secara offline atau tatap muka, kita bisa bekerjasama dengan pihak lembaga tersebut. Kita bisa selenggarakan di masjid, aula, perpustakaan, cafe, majlis taklim dan sebagainya. Setiap tempat dan situasi bisa kita tawarkan kegiatan bedah buku. Berapapun yang hadir, kita terus selenggarakan. Kegiatan juga bisa kita rekam, kemudian kita sebar di media sosial sehingga orang lain akan mengenal karya kita.

Jika diselenggarakn secara online, maka kita bisa buat flyer, poster untuk mengundang netizen agar bisa hadir mengikuti bedah buku. Media sosia seperti fabebook, WA group, Google Meet, Zoom, dan semua media sosial lainnya bisa kita gunakan.

Ketiga, membuat seminar atau workshop. Kegiatan ini bisa kita sesuaikan dengan tema buku kita. Jika buku tersebut terkait motivasi dan menulis, maka buatlah seminar atau pelatihan terkait motivasi dan menulis. Untuk awal, berilah pelatihan atau seminar secara gratis agar mereka mengenal buku kita. Lakukan hal ini secara terjadwal, bisa dilakukan sebulan sekali agar mereka mengenal karya kita.

Keempat, membangun komunitas. Sesuaikan komunitas dengan buku kita. Jika buku kita tentang motivasi, maka buat komunitas tentang motivasi. Jika buku kita tentang menulis, maka buat komunitas tentang menulis dan begitu seterusnya. Dengan adanya komunitas, penulis dan pembaca akan lebih dekat, sharing, diskusi dan menawarkan ke mereka agar buku kita dibaca. Tidak hanya menjual buku tentunya, tapi bisa kita sharing tentang materi, pengalaman, dan hal yang bermanfaat lainnya, baik melalui grup atau secara virtual. Sehingga dirasakan betul manfaatnya ketika mereka bergabung dalam sebuah komunitas.

Kelima, membangun jaringan reseller. Membangun reseller agar orang-orang mau menjual buku kita dan mereka mendapat keuntungan dari hasil penjualan. Berikan 20-30 persen komisi dari harga jual. Jika harga jual Rp 100.000 maka keuntungan menjadi reseller bisa 20-30 persen. Berikan juga materi-materi tentang buku kita, sehingga lebih mudah bagi mereka menjual.

Dewa Eka Prayoga, penulis buku crazy leader berhasil menjual bukunya hingga 10.000 dalam waktu dua minggu. Hal ini karena ia mampu membangun reseller hingga semua bukunya ludes terjual. Jika jaringan reseller sudah kuat, maka akan memudahkan buku kita terjual dengan cepat. Saat ini, saya (Akbar) juga sudah membangun reseller sekitar 100 orang. Mudah-mudahan terus bertambah.

Keenam, jualan di marketplace. Manfaatkan toko online untuk meluaskan promosi dan distribusi buku kita. Peluang belanja online sangat tinggi, apalagi di tengah pandemi. Kita ramaikan toko online dengan buku-buku kita. Ini akan memudahkan pembaca untuk membeli buku kita di toko online.

 

Ketujuh, memanfaatkan media sosial (Medsos) untuk gencar mempromosi buku. Manfaatkan sebaik-baiknya followers dan subscriber dengan terus menerus memberikan info terkait buku kita. Buat status tentang buku kita agar semua bisa paham dengan buku yang kita tulis. Ini seperti trik iklan juga agar menggugah pembaca.

Ingat, jangan setiap hari isinya jualan melulu. Coba hal lain seperti lebih banyak sharing-sharing, diskusi, setelah itu baru selling. Berilah pengetahuan yang banyak kepada para pembaca, netizen, subcriber, followers, sehingga mereka merasa ada manfaat yang bisa diambil dan sesaui kebetuhan mereka.

Jika hal ini terus dilakukan, maka akan ada ikatan yang dekat antara penulis dan pembaca. Hal ini akan memudahkan proses mempengaruhi pikiran orang untuk membeli buku kita. Jika buku sudah menjadi kebutuhan utama, maka kita sudah mempengaruhi pembaca agar terus memperluas wawasan, pengetahuan, dan pilihan dalam mengambil keputusan. Selamat mencoba.



Belajar Menulis Uncle Den

About Belajar Menulis Uncle Den -

Author Description here.. Nulla sagittis convallis. Curabitur consequat. Quisque metus enim, venenatis fermentum, mollis in, porta et, nibh. Duis vulputate elit in elit. Mauris dictum libero id justo.

Subscribe to this Blog via Email :