Deni Darmawan saat mengisi kajian bulanan YKP BRI Arteri Pondok Indah (sumber: melintas.id) |
“Mari kita jadikan momentum Muharam sebagai
perbaikan dan peningkatan kualitas diri,” ujar Deni Darmawan ketika mengisi
kajian pengajian bulanan pada Senin (15/7/2024) di Yayasan Kesejahteraan
Pekerja Bank Rakyat Indonesia (BRI YKP) Jalan Iskandar Muda No. F 25 (Arteri
Pondok Indah).
Muharam adalah bulan pertama dari kalender
Hijriyah dan juga tahun baru Islam. “Muharam adalah bulan yang dipilih Allah menjadi bulan yang
mulia dan memiliki keutamaan. Pada surat at-taubah ayat 36 Allah menyebut minha
arbatun hurum yaitu 4 bulan Haram diantaranya Dzulqa’dah, Dzulhijjah,
Muharam dan Rajab. Bulan ini menjadi momentum untuk kita agar lebih baik dari
tahun sebelumnya,” jelas Deni Darmawan yang sudah mengikuti Standardisasi Da’i
MUI.
Baca juga : Wahyu Pertama Sebagai Literasi Dasar Baca-Tulis
Diakhir surat at-Taubah ayat 36, Allah
mengingatkan agar setiap manusia terus memperbaiki diri dan jangan berbuat
zalim atau keburukan. “Bulan ini Allah mengharamkan pertikaian, peperangan dan
segala perbuatan buruk lainnya. Jangan menzalimi diri sendiri, kita harus
instrospeksi dan evaluasi diri agar selalu memperbaiki diri, meningkatkan
kualitas ibadah, dan bersyukur atas usia yang diberikan,” ungkap Deni yang juga
seorang penulis buku tentang religi dan literasi.
sumber foto : melintas.id |
Selain itu, Muharam sebagai momentum
meningkatkan kualitas ibadah dengan cara berpuasa dan menyatuni anak yatim.
“Berpuasa sunnah di bulan Muharam adalah hal yang dianjurkan Nabi. Keutamaanya
akan dihapuskan dosa-dosa setahun yang lalu. Nabi juga memberi perhatian kepada
anak yatim dengan memberi makan dan segala kebutuhannya. Mengusap kepala anak
yatim, setiap sehelai rambutnya ada kebaikkan, melembutkan hati dan hajat bisa
terkabul,” jelasnya.
Deni Darmawan melanjutkan, ada beberapa
catatan penting Muharam sebagai momentum perbaikan dan peningkatan kualitas
diri. “Pertama, semangat hijrah adalah semangat perubahan. Hari ini harus lebih
baik dari hari kemarin, maka ia menjadi orang yang beruntung. Sebab, hari ini
menjadi ladang amal untuk investasi akhirat dan peningkatan kinerja di dunia.
Jika hari ini sama dengan kemarin, ia merugi. Jika hari ini tidak lebih baik
dari kemarin, maka ia celaka,” ungkapnya.
“Kedua, bersyukur atas umur yang diberikan.
Umur terus bertambah, namun hakikatnya dosa pun bertambah. Jadikan rasa syukur
atas usia untuk dipergunakan sebaik-baiknya untuk lebih produktif dan
bermanfaat. Umur menjadi berkah ketika ia mampu melewati setiap waktunya
menjadi ladang amal dan kebaikkan bagi dirinya dan orang lain,” lanjut Deni
Darmawan.
Catatan penting yang ke-tiga di bulan Muharam
adalah memperhatikan waktu. “Waktu terus berjalan. Allah mengingatkan kita pada
surat al-Hasyar ayat 18 agar setiap diri hendaknya memperhatikan waktu yaitu
esok hari. Memperhatikan waktu di dunia dan waktu diakhirat. Ketika di dunia,
Allah memanggil kita 3 kali. Panggilan pertama yaitu salat. Ke-dua yaitu
panggilan haji atau umroh. Ke-tiga panggilan kematian. Selama di dunia kita
akan dipanggil untuk salat dan berhaji/umroh. Jangan sampai panggilan kematian
tiba, tapi ketika di dunia kita tidak memenuhi panggilan salat dan haji/umroh,”
terangnya.
Sumber foto: melintas.id |
Sebagai penutup, Deni Darmawan mengajak agar sama-sama meningkatkan diri setiap waktunya. “Mari kita sama-sama evaluasi diri, mumpung masih diberikan hidup oleh Allah. Perjalanan manusia dari alam ruh, alam rahim, dan alam dunia. Alam dunia akan menjadi penentu apakah ia akan bahagia di alam kubur dan akhirat nanti. Mari, isi aspek rohani kita agar tidak mengalami kehampaan spiritual sehingga jiwa dan ruh kita selalu dekat dengan Allah, maka hidup kita akan selalu bahagia walaupun begitu banyak tantangan dan godaan yang menimpa. Mari kita sama-sama berdoa,” tutupnya.
Penulis : Deni Darmawan